18 Sep 2013

Profil Lengkap Frank James Lampard



Kebangsaan:Inggris
Tanggal Lahir:1978-06-20
Tinggi Badan:184cm
Berat Badan:88.0kg
Shirt No:8
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya:West Ham United, Swansea City (Pinjaman)
Posisi:Gelandang

Menyandang gelar pencetak gol kemenangan di Liga, piala FA dan final Liga Champions, tidak ragu dalam mengambil tendangan penalti, umpan-umpan yang gemilang dan memecahkan rekor sering tampil, Frank Lampard memiliki semua kriteria tersebut sebagai pesepakbola, bahkan dalam minggu-minggu pertandingan dan diluar pertandingan dedikasinya merupakan prestasi dari bakat alami yang dimilikinya. Dia tidak diragukan lagi sebagai seorang pemain terbaik yang pernah memakai kostum Chelsea.
 Setelah awal musim yang biasa-biasa saja di Stamford Bridge, dengan koleksi 15 gol dalam dua musim diikuti transfer senilai 11 juta poundsterling dari West Ham, Frank menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Eropa.
Tanda tanda kepiawaiannya dalam mengatur ritme pertandingan rekan-rekannya adalah ketika berhadapan dengan Patrick Viera dari Arsenal di laga final Piala FA dengan mengalahkannya di akhir musim pertamanya.
Pada musim 2003/2004, musim pertama dibawah kepemilikan Roman Abramovich dan musim ketiga di klub bagi Frank, ia tetap mempertahankan posisinya walaupun banyak pendatang baru dan kepiawaiannya hanya dapat dikalahkan oleh Thierry Henry ketika penghargaan bagi pesepakbola Inggris diumumkan.
Penampilan terbaiknya terus berlanjut hingga musim 2004/05, seperti halnya mencetak gol, tendangan kerasnya mampu melesatkan Chelsea menjadi  jawara liga Inggris musim itu, sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak bagi seorang gelandang dengan menorehkan 13 gol di liga dan total 19 gol di semua ajang kompetisi. Tak ada satupun pemain yang lebih pantas menciptakan dua gol ajaib ke gawang Bolton selain dirinya yang memastikan kemenangan pada kompetisi tersebut.
Menjadi pemain terbaik versi majalah olahraga pada tahun itu sekaligus  runner up di ajang penghargaan pesepakbola Eropa dan penghargaan pemain terbaik Dunia  dalam pemungutan suara pada tahun 2005, Frank terus membuktikan kemampuannya dalam sepakbola modern yang membuat timnya dapat mengulangi sukses mempertahankan gelar liga Inggris musim 2005/2006.
Pada Desember 2005, dia tidak dapat bermain karena terserang virus,  hal ini mengakhiri rekor 164 kali pertandingan berturut-turut di liga Inggris, dikalahkan oleh rekor kiper Brad Friedel.
Musim 2006/07, 62 kali penampilannya adalah jumlah tertinggi dari pemain Chelsea lainnya dalam satu musim dan walaupun musim berikutnya dihalangi oleh dua kali cedera dan masa berkabung, Frank terus menjaga konsistensi Chelsea melalui kelihaiannya dilapangan tengah pada setiap pertandingan dan berhasil mencetak 20 gol di akhir musim.
Cedera yang melanda memang patut disayangkan, namun tragedi penting terjadi pada bulan April 2008 dengan meninggalnya Ibunda Frank. Dengan keteguhan hati dan kepercayaan diri Ia mencetak gol penting dari titik penalti pada laga semifinal Liga Champions melawan Liverpool sekembalinya dari cuti duka cita, diikuti torehan gol dramatis untuk menyamaan kedudukan di Final, merupakan musim yang paling berkesan bagi Frank Lampard.
Sejak saat itu Lampard telah menjadi gelandang  yang mampu mencetak gol terbanyak bagi Chelsea sekaligus sebagai pemain Chelsea yang meraih gelar penampilan terbanyak bersama timnas. Kontrak lima tahun telah ditanda tangani pada musim panas tahun 2008, dan dia cepat beradaptasi untuk menemukan bentuk permainan dalam mencetak gol, menggetarkan jala lawan dengan keberanian menusuk dari sisi lapangan di Hull pada Oktober tahun ini, secara otomatis menjadi pesaing dalam gol terbaik Chelsea musim ini walaupun akhirnya dimenangkan oleh Michael Essien dengan tendangan volinya ke gawang Barcelona di Liga Champion.Ketika performa permainan rekan-rekannya mulai menurun, performa Frank tetap tak berubah dibawah era kepelatihan Luiz Felipe Scholari, mencetak beberapa gol penting selama natal 2008 untuk tetap menjaga jarak dengan pimpinan klasemen.
Kedatangan Guus Hiddink pada pertengahan musim memberikan kebebasan bereksperimen di lapangan bagi lampard, dan Ia membayar kepercayaan sang pelatih dengan gol pada menit-menit akhir di ajang Liga Inggris untuk memastikan kemenangan atas Wigan dan skor 4-4 pada laga yang menegangkan melawan Liverpool di ajang liga Champion, sebelum akhirnya tersingkir dari kancah Eropa dengan hasil kontroversial ketika melawan Barcelona. Namun ada kegembiraan ketika sepakannya ke gawang Everton di babak kedua membawanya memenangkan piala FA 2009, perayaan golnya tersebut ditujukan sebagai penghormatan bagi ayahnya yang bermain pada semi final piala FA 29 tahun lalu.
Dengan torehan 27 gol yang luar biasa dari lapangan tengah pada musim 2009/10 serta umpan-umpan gemilangnya Chelsea berhasil memenangkan Double Winner, performa Frank semakin tajam seiring usianya, khususnya pada faktor rentan cedera dan kelihaiannya dalam menghindari hukuman kartu kuning selama kompetisi berlangsung.
Musim 2009/10 adalah musim yang sangat bersejarah buat Frank, di wembley ketika dia menyumbangkan Gol pada laga Community Shield, turut  mengatur permainan rekan setimnya dan memenangkan laga dengan tendangan penalti.
Di usia 31 tahun, dalam 10 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun sebelum membuahkan 4 gol di 3 laga kandang pada bulan Oktober.
Setelah gagal mengeksekusi penalti ke gawang Manchester City di awal laga setelah Natal, Ia berhasil mengeksekusi dua penalti ke gawang Portsmouth dan West Ham yang berhasil mengangkat Timnya keluar dari keterpurukan.
Irama permainannya kembali bangkit setelah kecewa karena disingkirkan Inter Milan pada babak pertama penyisihan grup Liga Champion dengan melesakkan 4 gol ke gawang Aston Villa dengan skor akhir untuk Chelsea 7-1
Prestasi, itulah kata yang tepat diberikan padanya atas gol-golnya di setiap pertandingan, mengoleksi 150 gol bagi Chelsea dan melampaui rekor Roy Bentley untuk menjadi pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang masa di Chelsea.
Kembali mencetak gol dari titik penalti ke gawang Aston Villa di wembley untuk memastikan satu tiket di putaran final piala FA, fokus pertandingan dialihkan pada  kompetisi tersebut, dan pada laga itulah Frank benar-benar di andalkan.
Terjadi perayaan besar di Anfield saat Ia berhasil menaklukan tuan rumah mantan klub dari rekan setimnya Nicolas Anelka untuk memastikan kemenangan penting dari sisa pertandingan musim itu.
Pada pertandingan terakhir di kompetisi Liga Frank mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti untuk memberikan dua gol bagi tim asuhan Carlo Ancelotti sebagai modal dalam perebutan tempat saat melawan Wigan, dan merencanakan rotasi pemain dimana kami harus mengalahkan Portsmouth pada final piala FA.
Adalah tendangan bebas Drogba yang memecah kebuntuan saat berlaga di Wembley, walaupun kontribusi  maksimal Frank adalah eksekusi penalti yang melebar di samping gawang, ia tetap naik ke podium untuk mengangkat Piala bersama John Terry.
Musim 2010/11 adalah musim dimana Lampard didera cedera panjang. Pulih dari operasi hernia, Ia mengalami cedera Tendon di bagian atas kakinya dalam sesi latihan yang membuatnya absen empat bulan lebih lama dari yang diperkirakan Tim.
Ia menorehkan gol keduanya pada pertandingan pertama musim 2011 dan terus mengoleksi 13 gol sampai akhir musim. Pada pertandingan Kandang Liga Champion tanggal 6 April kontra Manchester United, dia menjadi salah satu dari empat pemain yang berhasil tampil 500 kali bagi Chelsea.
Musim 2011/12 ini menjadi pertunjukkan bagaimana Lampard pelan tapi pasti semakin mendekati rekor gol Bobby Tambling sebagai pencetak gol terbanyak bagi klub. Dan meski menginjak usia 34 tahun pada Juni kemarin, Lampard tetap membuat lebih dari 50 penampilan dalam semusim lagi di musim 2011/12 ini.

Menjelang berakhirnya musim ini, kemampuan Lampard dan mengalamannya kembali mencuat. Ia mencetak gol lewat tendangan bebas di semi-final Piala FA melawan Tottenham di Wembley dan memberikan umpan bagi Didier Drogba untuk mencetak gol kemenangan di final kompetisi yang sama.

Ia mengakhiri musim dengan menjadi kapten di final Liga Champions di Munich, dan mengangkat trofi bersama kapten kami yang absen karena sanksi setelah mencetak gol penalti ketiga di babak adu penalti.
Lampard memulai musim ini dengan bagus. Dia mencetak gol kedua Chelsea di laga pembuka melawan Wigan Athletic melalui titik putih, sebelum melakukan hal yang sama tiga hari kemudian melawan Reading di Stamford Bridge. 
Gol pertamanya di musim ini dari permainan terbuka datang pada kemenangan 4-1 atas Norwich City ketika dia membuat kami unggul 2-1 dan mencetak gol ke-189 untuk Chelsea. 
 
Lampard kemudian harus absen di beberapa pertandingan karena cedera paha ketika menghadapi Shakhtar Donetsk di Liga Champions, sebelum membuat debutnya ketika kami menang 3-1 atas Sunderland di bulan Desember. Dia tampil sebagai pemain pengganti di laga semi-final Piala Dunia Antar Klub melawan Monterrey dan kemudian kembali bermain dan menjadi kapten di final melawan Corinthians. 
 
Di penampilannya yang ke-500 di Premier League dia mencetak gol saat kami menang 8-0 lawan Aston Villa, semnetara dua golnya membantu kami menang 2-1 atas Everton dan membuat golnya menjadi 192, hanya berbeda satu gol dari Kerry Dixon di daftar pencetak gol terbanyak Chelsea. 
 
Lampard menjadi pencetak gol kedua terbanyak Chelsea ketika mencetak gol dari titik putih di kemenangan 5-1 atas Southampton di Piala FA, menyamakan rekor Kerry Dixon menjadi 193. Gol tersebut juga membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Chelsea di Piala FA, sama dengan rekor Bobby Tambling sebanyak 25 gol. 
 
Sepekan kemudian, dia mengungguli rekor Dixon ketika mencetak gol ketiga di kemenangan 4-0 kami atas Stoke City. 

Sebelum Di Chelsea
Ironisnya, Frank selalu mempunyai kebiasaan yang menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak disukai oleh beberapa Klub yang pernah diperkuatnya.
Bersama Ayahnya yang melatih di Tim utama West Ham, ketika remaja Frank bergabung di Klub tersebut, sebagian pendukung di Upton Park meneriakkan Nepotisme karena hal itu. Ia selalu tampil untuk West Ham yang berada di urutan kelima pada akhir musim 98/99 dan dipanggil untuk memperkuat Timnas pada musim berikutnya.
Namun ketika Pelatih Harry redknapp dan Frank senior dipecat pada tahun 2001, sudah saatnya bagi Frank untuk pindah dan meskipun Leeds yang memungkinkan untuk menjadi tujuannya pada saat itu, dan disekitar London para pesepakbola bergabung dengan klub yang mampu untuk meningkatkan karir sepabola mereka.
Gol Internasional
Setelah debutnya menghadapi Belgia pada tahun 1999, Frank harus menunggu hingga Juni 2003 untuk bermain 90 menit bersama Timnas Inggris, dan dia  berhasil mencetak gol pertamanya pada bulan Agustus ke gawang Kroasia.
Ialayak menjadi skuad inti Inggris di piala Eropa 2004 dan terpilih sebagai pemain terbaik tahun itu dengan torehan 3 gol di 4  pertandingan. Dan terpilih kembali pada tahun 2005.
Yang mengejutkan adalah Frank gagal mencetak satu golpun pada ajang piala Dunia 2006 di Jerman, walaupun lebih sering melakukan tembakan ke gawang dari pemain manapun.
Hal tersebut menimbulkan banyak kritik, tahun-tahun kejayaannya yang penuh gelar penghargaan mendadak terlupakan, namun dibawah arahan pelatih Steve McClaren dia kembali mencetak gol, dan juga ketika dilatih oleh Fabio Capello, kritikan terhadap Frank mulai dipertanyakan dan mulai dihargai dalam sepak terjangnya di Timnas Inggris.
Tidak seperti pada tahun 2006, Frank tampil di piala dunia 2010 dengan performa terbaiknya, melebihi standardnya sendiri yang luar biasa.
Bagaimanapun Capello meracik para pemain tengahnya, Gol-gol Frank kembali berkurang meskipun ia menjadi salah satu pemain terbaik saat laga melawan Slovenia pada pertandingan ketiga di grup dan yang paling diingat adalah ketika gol pertamanya di piala dunia tersebut dianulir oleh wasit karena keputusan hakim garis yang merugikan sehingga Inggris harus berhadapan dengan jerman.
Operasi hernia menyebabkan Ia harus absen pada awal pertandingan kualifikasi piala eropa 2012 di Inggris namun Ia kembali pada tahun 2011 dengan gol-gol dan kemenangan bagi The Three Lions. Tidak ada satupun pemain Chelsea yang melebihi jumlah penampilannya bagi Timnas.
Lampard menjadi kapten saat Inggris menghadapi Spanyol di bulan November, dia mencetak satu-satunya gol di laga tersebut. Sayangnya, setelah masuk dalam daftar skuat Roy Hodgson untuk Piala Eropa 2012m dia harus cedera dan gagal mengikuti turnamen tersebut. 
Meski demikian, tak lama setelah turnamen tersebut Lampard kembali bermain melawan Italia di Berne dan dia lagi-lagi terpilih menjadi kapten dan bermain penting untuk kemenangan 2-1 Inggris setelah sebelumnya sempat tertinggal. (sumber: indo.chelseafc.com)

Profil Lengkap Ramires




Kebangsaan:Brasil
Tanggal Lahir:1987-03-24
Tinggi Badan:180cm
Berat Badan:73.0kg
Shirt No:7
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya:Benfica
Posisi:Gelandang

Karir di Chelsea
Gelandang pemilik nama lengkap Ramires Santos Do Nascimento bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2010 dikontrak selama 4 tahun setelah sebelumnya bermain satu musim bersama Benfica.
Debutnya bersama Chelsea saat menang  2-0 kontra Stoke pada akhir Agustus,  Ramires masuk pada menit-menit akhir untuk menggantikan Michael Essien,  sebelum bermain dari menit pertama ketika melawan Fulham dan bermain penuh saat melawan Blackpool pada kompetisi liga premier serta pada pertandingan melawan New castle di piala Carling.
Secara keseluruhan telah mengoleksi 22 kali penampilan pada awal musimnya di Chelsea, tetap memberikan performa terbaik selama masa-masa tanpa kemenangan antara bulan November dan Desember, dan memperoleh hadiah penalti di White Hart lane yang memberikan kami kesempatan untuk mengalahkan Spurs.
Gol pertamanya bagi Chelsea dicetak ketika menghabisi Bolton dengan skor telak 4-0 pada akhir Januari, dan intimidasi yang didapatnya di tengah pertandingan menunjukkan betapa populer dirinya di Stamford Bridge.
Pada akhir Maret ia mencetak gol kedua bagi Chelsea, melewati dua bek Manchester City sebelum menempatkan bola pada sudut atas Gawang. Itu adalah sebuah serangan yang patut di acungi jempol oleh Klub, dan menjadi gol terbaik musim itu atas pilihan suporter.
Ramires absen pada tur pra musim kami di asia karena bermain di ajang Copa Amerika, namun kembali ke Inggris dengan performa yang meningkat, dan membuktikan bahwa dirinya merupakan pemain kunci bagi Andre Villas Boas di skuad baru Chelsea. Mencari kesempatan untuk menjadi pemain inti di antara tiga pemain tengah, dan memberikan kontribusi yang besar dalam membantu serangan. Dua golnya di awal musim ke gawang Swansea menunjukkan kontribusi positif untuk menjalani musim kompetisi.
Pemain asal Brasil ini tetap menjadi pemain penting bagi The Blues di musim dingin sebelum cedera ligament di kaki kanannya ketika membantu kami memenangi laga lawan QPR di Piala FA membuatnya harus absen selama sebulan.
Meski begitu, dia hanya absen di tiga laga sebelum akhirnya kembali dan menunjukkan performa yang konsisten. Dia kembali mencetak gol, termasuk gol krusial lawan Valencia di bulan Desember.
Di bawah asuhan Roberto Di Matteo, Ramires bermain di posisi sayap kanan dan turut membantu pertahanan. Ini yang membuatnya menjadi pemain dengan reputasi tinggi.
Ramires turut mencetak gol ketika Chelsea melumat Tottenham Hotspur 5-1 di semi-final Piala FA. Dan tentunya yang tidak akan dilupakan adalah golnya ke gawang Barcelona di semi-final Liga Champions.
Namun sayangnya ia harus absen di final Liga Champions karena terkena akumulasi kartu kuning, tapi itu tidak menyurutkan semangatnya di Final Piala FA. Ia mencetak gol di final Piala FA kontra Liverpool. Pertandingan itu dimenangkan oleh The Blues dengan skor 2-1.
Sakit membuat Ramires tak bisa bermain di laga pembuka musim 2012/13, namun ia kembali beraksi tiga hari kemudian di laga melawan Reading.
Musim ini, Ramires lebih banyak dimainkan sebagai gelandang bertahan bersama John Mikel Obi.
Meski tak terlalu familiar, ia tetap bermain bagus terutama di laga melawan Arsenal dan Tottenham Hotspur, meski ia juga tetap kerap maju ke depan dan mencetak gol.
Sebelum di Chelsea
Ramires menghabiskan satu musim bersama Benfica dan turut andil membantu mereka meraih gelar Liga, unggul 5 point atas Braga yang menjadi Runner up.
Selama kompetisi berlangsung, pemain berusia 23 tahun ini telah menjalani 26 kali penampilannya di Liga, menorehkan 4 gol termasuk golnya di menit-menit akhir ke gawang Vitoria Guimaraes pada debut pertamanya.
Pemain kelahiran Rio ini ditransfer oleh Benfica dari Klub Cruzeiro, pada saat ia pertama kali dipanggil untuk memperkuat Timnas Brasil di ajang piala Konfederasi 2009, kompetisi yang dengan mudah mereka menangkan, dan ikut ambil bagian juga dalam kualifikasi Piala Dunia.
Memiliki performa bagus sebagai gelandang baik gelandang tengah atau gelandang kanan, Ia hanya bermain selama dua musim di Belo Horizonte bersama Cruzeiro, ditransfer dari klub sebelumnya Joinville pada tahun 2007, dan meraih juara di negaranya dengan tampil  61 kali pertandingan Liga dengan mengoleksi 10 gol.
Karir internasional
Ramires mengawali debutnya bersama timnas Brasil pada musim panas 2009 dan selalu tampil sampai mereka menjuarai piala Konfederasi di Afrika Selatan.
Terpilih sebagai salah satu dari 23 pemain yang dibawa Dunga pada ajang piala dunia setahun kemudian, dia tampil empat kali dari lima partai yang dimainkan Brasil namun tidak tampil pada saat mengalahkan Belanda 2-1 pada babak perempat Final karena akumulasi dua kartu kuning. Dia hanya tampil kembali menghadapi Chile pada babak pertama sistem gugur, serta ikut memperkuat negaranya pada Olimpiade 2008 di Beijing.(sumber: indo.chelseafc.com)

Profil Lengkap Michael Essien



Kebangsaan:Ghana
Tanggal Lahir:1982-12-03
Tinggi Badan:177cm
Berat Badan:85.35kg
Shirt No:5
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya:Lyon, Bastia
Posisi:Gelandang

Karir Di Chelsea
Jose Mourinho menyebutnya “pemain Multi Fungsi” saat Michael menandatangani kontrak dengan Chelsea dari Lyon pada Agustus 2005, dengan nilai Transfer sebesar 24,4 juta Poundsterling, nilai tersebut sebanding dengan keahliannya. Pemain tengah yang bagus, selama musim Ia juga sering dimainkan sebagai bek kanan, di tengah bahkan sebagai sayap kanan.
Setelah memulai karirnya dengan lamban di Chelsea, Essien terpilih sebagai pemain terbaik tahun 2007 pilihan penggemar, dikenal bukan hanya sebagai pemain andal di lini tengah namun juga kemampuannya mengatasi masalah di segala lini. Dia menampilkan kinerja yang luar biasa di sentral pertahanan  menuju kemenangan di Final Piala FA tahun 2007 dengan posisi sebagai bek kanan pada final Liga Champion setahun kemudian, mengambil alih dua posisi penting sekaligus.
Gol-gol mengesankan menjadi bagian dari perjalanan karir Esssien. Golnya ke gawang Arsenal untuk menyamakan kedudukan pada Desember 2006 terpilih sebagai Gol terbaik Chelsea musim itu dan dalam pertandingan berikutnya dengan membantu penyerangan serta pergerakannya di pertahanan Valencia yang membawa The Blues lolos ke babak semifinal liga Champion 2007. Dan Tendangan Volinya dari jarak 25 meter menggunakan kaki kiri menyingkirkan Barcelona dari ajang piala Eropa tahun 2009.
Hal-hal sensasional itu dilakukan hanya dua bulan setelah ia kembali dari cedera Ligamen yang didapatnya dalam pertandingan bersama Timnas membuatnya absen selama 6 bulan
Dalam hitungan hari ia telah menorehkan gol baik di kompetisi Eropa maupun di liga, dan musim baginya berlanjut seperti sudah menjadi ciri khasnya dalam menguasai pertandingan ketika melawan Arsenal pada semi final piala FA di Wembley, dan musim ini diakhiri dengan membungkam Everton 2-1 di Final.
Cedera kembali menderanya pada musim 2009/10, dan sekali lagi cedera tersebut di dapat ketika bertanding bersama Timnas.
Pelatih baru Carlo Ancelotti selalu merotasi pemain tengahnya secara teratur, termasuk Essien yang terkadang dimainkan atau dicadangkan yang membuat sepak  terjangnya hanya sedikit di awal musim.
Ia dicadangkan saat pertandingan kandang melawan Blackburn pada Oktober karena kami telah menang dengan skor telak 5-0, lalu menguasai jalannya pertandingan saat melawan Bolton dua kali dalam 4 hari dan akhirnya menunjukkan efektifitas bertahan yang menyulitkan Man United menciptakan Gol di Stamford Bridge.
Michael menorehkan dua gol bagi Chelsea, pertama kalinya dilakukan untuk Chelsea, ketika melawan Wolves pada bulan November, pertama dengan sundulan kepalanya dan gol kedua dilesakkan dari luar kotak penalti yang menyusur tanah untuk mengelabui kiper.
Performanya yang solid ketika melawan Arsenal di Emirate dan menciptakan Gol kegawang  APOEL pada ajang liga Champion sebelum mengalami cedera Hamstring.
Cedera membuatnya tidak dapat tampil sampai Januari, pada saat dia tampil bersama timnas Ghana di ajang piala Afrika, namun setelah bermain selama 45 menit saat melawan pantai gading, dia ambruk pada sesi latihan karena masalah di lututnya.
Michael melakukan operasi pada akhir Januari, namun karena terjadi komplikasi cedera membuatnya tidak dapat merumput sampai akhir musim, Ia terpaksa melewatkan gelar double winner dan ajang piala Dunia
Ia kembali pulih pada musim 2010/11 dan terus membaik, menciptakan tiga gol dalam dua kali pertandingan saat melawan West Ham dan Zilina, dan mampu mengisi kekosongan dari posisi yang ditinggalkan oleh Michael Ballack, Joe Cole dan Deco. Melakukan pelanggaran yang tidak perlu pada saat tambahan waktu membuatnya mendapatkan kartu merah setelah menyumbangkan gol melalui sundulan kepalanya ke gawang Fulham yang membawa kesan yang membekas sampai akhir pertandingan.
Meski demikian Essien masih tetap menjalani 33 kali penampilan di Liga, membawanya mencapai 200 kali penampilan bagi Klub, namun bencana sekali lagi menimpanya pada hari pertama latihan pra musim dibawah asuhan pelatih baru Andre Villas Boas, ketika cedera lututnya kambuh,  membuatnya absen selama 6 bulan ke depan.

Pemain asal Ghana ini kembali bersama bersama tim Reserve melawan West Brom di awal Januari, hingga akhirnya bermain selama 17 menit melawan Sunderland di Stamford Bridge beberapa hari kemudian
Perlahan-lahan Essien mulai rutin bermain dari bangku cadangan untuk memulihkan fisiknya. Di bulan Februari ia memulai pertandingan 90 menit pertamanya melawan Manchester United.
Di pertengahan musim, Essien kesulitan untuk mengembalikan performanya seperti dulu, sehingga ia harus puas untuk duduk di bangku cadangan.
Essien merupakan pemain cadangan di final Piala FA dan Final Liga Champions. Pada hari penutupan bursa transfer 2012, ia bergabung kembali dengan Jose Mourinho di Real Madrid, dan pindah ke Spanyol sebagai pemain pinjaman selama satu musim penuh.

Sepanjang musim, ia tampil secara reguler, baik sebagai bek kanan maupun posisi gelandang yang lebih familiar ia lakukan. Total, ia bermain dalam 30 pertandingan bersama Real Madrid di semua kompetisi dan mencetak dua gol, termasuk satu gol di laga melawan Osasuna di pertandingan terakhirnya dan Mourinho di sana.

Sebelum Di Chelsea
Michael tumbuh besar dekat Accra, Ibukota negaranya, dan kota asal pesepakbola lain Marcel Desailly. Berbeda dengan mantan kapten Chelsea tersebut, Michael menetap di Afrika sampai dewasa, memulai karirnya di Klub sepakbola Liberty Professionals.
karirnya meningkat pesat setelah Ghana finish di urutan ketiga pada ajang Piala dunia U17 yang membawanya mengikuti sesi tes di Manchester United, namun akhirnya ia menandatangani kontrak dengan klub pinggiran Prancis, Bastia.
Awalnya ia dimainkan untuk mengisi kekosongan di semua posisi di area pertahanan, namun tidak pernah mendapatkan tempat yang tetap di posisi tersebut. Akhirnya cedera menyisakan kekosongan pada posisi pemain tengah dan Michael didaulat untuk mengisi posisi tersebut.
Bastia mencapai Final Piala Prancis pada tahun 2002 dan pada musim panas tahun itu Ia pindah ke klub jawara liga Champion Lyon dengan nilai transfer 7.8 juta euro.
Terpilih sebagai pemain terbaik Prancis dan Lyon sedang berada di puncak performanya menjelma menjadi salah satu klub yang paling ditakuti di Liga Champions, namun tidak menghalangi niatnya untuk merumput di liga Inggris.

Karir Internasional
Michael berlabuh di Chelsea dengan sarat pengalaman Internasional, dan telah mengantongi lebih dari 50 kali penampilan bagi negaranya selama berkarir di Chelsea.
Ia Mewakili negaranya pada ajang piala Dunia 2006, penampilan pertama mereka di ajang kelas dunia tersebut, dan sangat bangga ketika bermain di piala Afrika 2008 sebagai bagian dari tuan rumah. Meskipun Ghana akhirnya hanya meraih juara ketiga.
Pada Akhir tahun 2008 ia mengalami cedera ligamen saat bertanding untuk Ghana, dan yang baru baru ini adalah masalah cedera lututnya berkepanjangan yang juga didapatnya ketika bermain untuk negaranya pada ajang piala Afrika 2010, ketika dia ambruk pada sesi latihan dan belum pulih untuk ikut ambil bagian dalam ajang piala Dunia di Afrika untuk pertama kalinya pada musim panas. Dia melewatkan lebih dari satu tahun pentas internasional untuk memulihkan kondisinya, namun pada Mei 2010, setelah menjalani perawatan di Chelsea, ia mengumumkan dirinya sudah bisa bermain kembali untuk Ghana.(sumber: indo.chelseafc.com)